Pasca Penetapan, Pasangan Walikota dan Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim - Jenal Mutaqin Mulai Tancap Gas, Prioritaskan Hal Ini
Cerdas MemilihNewsHot
Redaktur: Heru Sulistyono

Pasca Penetapan, Pasangan Walikota dan Wakil Wali Kota Bogor Dedie Rachim - Jenal Mutaqin Mulai Tancap Gas, Prioritaskan Hal Ini / Foto: Dimas Yuga Pratama

Bogor, tvrijakartanews - Pasangan Dedie A Rachim - Jenal Mutaqin secara resmi ditetapkan sebagai Walikota dan Wakil Wali Kota Bogor terpilih periode 2025 - 2030.

Hal itu diketahui berdasarkan Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon Walikota Dan Wakil Walikota Bogor Terpilih Pada Pemilihan Serentak Tahun 2024 yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), pada Kamis, 9 Januari 2025.

Sehingga, penetapan ini menjadi langkah awal bagi Dedie Rachim untuk memulai kepemimpinannya di Kota Bogor serta ia pun akan mulai merencanakan tahapan-tahapan saat masa transisi nantinya.

"Mudah mudahan jadi langkah yang nantinya kita maknai sebagai upaya kita membangun Bogor lebih baik ke depan," katanya kepada wartawan, Kamis, 9 Januari 2025.

Dedie menjelaskan, ia akan mulai membentuk tim transisi dalam waktu dekat pasca penetapan ini.

"Sebelumnya kami tidak bisa membentuk itu, karena tidak ada statusnya. Sekarang sudah ada penetapan, paling tidak secara resmi bersama Bapperida atas izin Pj Wali Kota akan menyusun langkah-langkah ke depan," jelasnya.

Dedie menyebut, penyelenggaraan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) akan menjadi prioritasnya di masa awal memimpin Kota Bogor khususnya jalur zonasi.

Menurutnya, isu tersebut menjadi prioritas agar ke depan tidak kembali terjadi kisruh dalam pelaksanaan PPDB di kota Bogor seperti yang terjadi selama beberapa tahun terakhir.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Bogor terpilih, Jenal Mutaqin mengatakan, ke depan ia bersama Dedie Rachim akan menguatkan dokumen perencanaan yang sudah dianggarkan Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor di 2025.

Beberapa isu lain yang akan menjadi perhatian mereka, yakni keberlanjutan program Buy The Service (BTS) Biskita Transpakuan, swasembada pangan, penguatan sekolah swasta, hingga pembangunan sekolah negeri baru.

"Sesuai dengan semangat Presiden Prabowo soal ketahanan pangan yang mengharuskan stok dan terwujudnya swasembada pangan di setiap daerah," ucapnya.